Sabtu, 24 September 2011

Hatiku di Persimpangan

,

Oase Iman

 
 
Oleh Cece
Diluar hujan turun kian deras. Sesekali suara petir menyeruak memecah keheningan malam, suara nyanyian jangkrik tak lagi indah ku dengar, seakan suara itu bagaikan nyanyiaan kematian.
Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, akan tetapi , mataku masih belum bisa terpejam.
Air mata seakan tiada henti membasahi pipiku, dadaku kian sesak, ingin rasanya teriak, kenapa harus seperti ini.{Artikel Tentang:Hatiku di Persimpangan}
“Adinda, ma’afkan kakak, kakak memang sangat mencintaimu, kakak sangat menyayangimu, akan tetapi, engkau telah dipinang oleh saudara seimanku, haram hukumnya untuk merebutmu dari tangannya” suara datar itu menggetarkan hatiku dari ujung telepon.
“ Omong kosong..! kakak bohong..!, kalau memang kakak sayang sama Dinda, kenapa kakak nggak berani minta aku ke ayah, minta ke ayah untuk membatalkan pernikahan itu dan bilang ke ayah kalau kakak yang akan menikahiku” kataku serak menahan rasa jengkel
Istigfar Dinda..! ingat, waktu kamu hanya tinggal 1 bulan lagi, kakak nggak mungkin meminangmu, dosa Dinda….! Coba kamu renungkan hadist Rosulullah Saw yang dulu pernah kakak kasih lihat kekamu, kamu tentu masih ingatkan..?”selanya lagi, agar fikiranku kembali jernih
Dengan tubuh yang lunglai aku berusaha mengingat sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Janganlah seorang laki-laki meminang wanita yang telah dipinang saudaranya hingga dia menikah atau telah meninggalkannya” (HR. Bukhari dan Nasa’i). {Artikel Tentang:Hatiku di Persimpangan}
Kata-kata kak Ronie di telepon tadi pagi masih terngiang ditelingaku. Aku menyesal dulu telah meninggalkannya, dan lebih memilih Randy.
Meskipun Randy jauh lebih mapan dibanding kak Ronie yang sampai sa’at ini masih luntang lantung, akan tetapi hatiku kian terpaut padanya, aku merasakan kasih sayang yang diberikan kak Ronie sangat berbeda.
Ah…! Ada apa denganku Ya Allah….kenapa semakin dekat hari pernikahan kami, hatiku kian goyah, aku ingi sekali rasanya untuk pergi meninggalkan Randy, aku seakan menyesal menerima pinangannya. Apa yang harus aku lakukan.
Aku dan kak Ronie telah berteman sejak lama, meski usia kami terpaut sangat jauh, justru itu yang membuatku nyaman dekat dengannya. Setiap kali ada masalah yang aku sulit pecahkan sendiri, kak Ronie selalu datang bagai malaikat penolong, aku semakin sering curhat padanya, tak terkecuali tentang permasalahanku dengan Randy.{Artikel Tentang:Hatiku di Persimpangan}
Sampai suatu sa’at Randy meninggalkanku, dan itu tanpa alasan yang jelas, aku merasakan semuanya hancur sa’at itu, aku kehilangan gairah hidupku, dan kak Ronie lah yang selalu setia menghiburku, meski kadang gurauannya tak mampu mengusir pedihku, namun, dia tak pernah bosan membuatku untuk ceria lagi seperti dulu, dia tak pernah bosan mengingatkanku untuk tidak meningglkan kewajibanku terhadap Tuhanku, dia seperti tak kehilangan akal untuk membangkitkan kembali semangat hidupku yang seakan-akan telah mati.
Perlahan hatiku mulai bergantung padanya, aku akan merasa ada yang kurang jika sehari saja dia tak memberi kabar, meski itu hanya sebatas sms. Kian hari kami kian dekat, dan aku tak tau perasaan apa itu, apakah aku mulai menyayangi dia…? Entahlah, yang aku tau aku merasa nyaman , dan sosok Randy mulai samar dihatiku.
Hingga suatu hari kak Ronie menyatakan isi hatinya kalau dia ternyata sudah lama menyimpan rasa untukku. Aku senang bercampur ragu. Aku tak tau harus memberi jawaban apa padanya, karena aku masih belum tau perasaan yang ku miliki, cintakah atau hanya sekedar rasa kagum, hingga beberapa kali dia meminta jawaban dariku, aku masih terus mengulurnya, tetapi aku juga tak mau dia pergi begitu saja, aku juga tak rela jika akhirnya dia memilih wanita lain. Ah....egoisnya aku.{Artikel Tentang:Hatiku di Persimpangan}
Setahun berlalu, ternyata kak Ronie masih menunggu jawaban dariku. Tapi tetap saja, jawabanku masih samar, karena jujur, dalam lubuk hatiku paling dalam, aku masih menunggu Randy, aku masih mengharapkan kehadiran Randy.
Dan ternyata Allah menjawah do’a-do’aku. Sebulan kemudian entah angin apa yang membawa Randy datang menemuiku lagi, aku bahagia sekali, aku seakan lupa rasa sakit yang pernah ditorehkan Randy dihatiku. Dan hey…Randy ternyata datang untuk memintaku lagi, dia mengatakan kalau dia menyesal meninggalkanku, dan dia ingin menikah denganku, dan tentu saja aku bahagia, itu impianku sedari dulu.
Tapi……………
Bagaimana dengan kak Ronie..? bagaimana dengan malaikatku..?
Ternyata kak Ronie sudah mengetahui semuanya, dia tau kalau Randy telah kembali, dan itu artinya, harapannya kian pudar untuk mendapatkan jawaban pasti dariku.
Dia seolah mengerti apa yang aku rasa, hingga perlahan dia mulai mundur, meski itu tak terlihat jelas, akan tetapi aku bisa melihat dari sikpanya, meski terkadang dia masih memberi kabar padaku. Walau hangan dengan sms singkat.
Tapi aku…? Aku seakan lupa padanya, aku kembali asyik dengan Randy. Hari-hariku kembali dihiasi dengan bayangan Randy.
Hingga suatu malam Randy datang dengan kedua orang tuanya untuk meminangku. Entah kenapa aku langsung mengiayankan, tanpa berfikir lebih dahulu.{Artikel Tentang:Hatiku di Persimpangan}
Sa’at aku menyampaikan kabar itu pada kak Ronie, dia tersenyum, meski aku bisa melihat raut kecewa diwajahnya, akan tetapi kak Ronie berusaha menyembunyikannya. Ma’fkan Dinda kak… bisikkku dalam hati. aku sadar jika selama ini aku telah mempermainkan nya.
Sayup-sayup suara adzan terdengar berkumandang dari masjid dekat komplek rumahku.
Astagfirullah… ternyata telah masuk waktu subuh.
Perlahan kulangkahkan kaki menuju tempat berwudu’, aku ingin menghapus semua keraguan dihatiku, hanya Allah tempatku mengadu, hanya-Dia yang mampu memberiku ketenangan, ku yakin, semua ini adalah ketentuan dari-Nya.
2 raka’at sholat subuh telah mambuat hatiku kembali tentram, kembali kurebahkan tubuhku diranjang mungil kesayanganku, sa’at mataku mulai terpejam, aku mendengar handponeku berdering, setelah aku cek, ternyata ada pesan masuk.
Adikku.., hapuslah semua keraguan dihatimu, suatu sa’at engkau akan tau bahwa keputusanmu ini tidaklah salah, yakinlah, semua ini adalah takdir dari Allah..kakak bahagia karena akhirnya impianmu untuk menikah dengan pangeran hatimu akhirnya terwujud. Engkau perlu ingat satu hal, setiap orang punya cara tersendiri untuk menunjukkan rasa cinta dan sayangnya, pun begitu dengan calon suamimu. Jangan pernah sesali keputusanmu. Jadilah istri yang sholehah, yang selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk suamimu, ikhlaslah dalam mengabdi padanya, karena dialah Sorga dan Nerakamu. Mungkin sa’at ini bagimu kakak adalah laki-laki yang pas untukmu, tapi Allah lebih tau adikku….. Selamat berbahagia bidadariku”.
Ah…kak Ronie… semoga engkau pendapatkan istri yang sholehah…sungguh beruntung wanita yang akan menjadi istrimu kelak.
-------------------------------------------
Indah_putri85@yahoo.co.id

0 komentar to “Hatiku di Persimpangan”

Posting Komentar

Sponsor

forummarketingcash.com Klik Disini

Outbrain