Sebuah buku yang ditulis oleh mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew telah dinyatakan sebagai "haram" (dilarang) di Malaysia, karena dianggap mendesak umat Muslim untuk tidak terlalu taat dalam beribadah menjalankan ajaran Islam mereka di negara pulau Asia Tenggara tersebut.
Menyatakan buku tersebut sebagai terlarang datang setelah sembilan bulan buku itu memulai debutnya di tok-toko buku Malaysia, surat kabar Malaysia Insider melaporkan pada hari Kamis pekan lalu.
Buku ini yang berjudul, "Lee Kuan Yew: Hard Truths to Keep Singapore Going" adalah buku yang berisi koleksi wawancara yang diterbitkan pada Januari lalu dan termasuk dalam daftar 15 buku yang dinyatakan dilarang oleh Departemen Pembangunan Islam Malaysia (Jakim).
Menurut surat kabar tersebut, "buku ini masuk dalam daftar 15 buku yang dikirim ke Jakim untuk mendapat tindakan lebih lanjut, tetapi tidak jelas apakah kementerian dalam negeri telah mengikuti dan melarang buku-buku ini."
Yew, seorang mantan perdana menteri Singapura, menteri senior dan mentor menteri selama 52 tahun sebelum pensiun pada Mei lalu, mengatakan dalam bukunya bahwa Muslim di Singapura secara sosial "berbeda dan terpisah" dan harus "mengurangi ketaatan mereka terhadap ajaran Islam dalam upaya membantu integrasi dan proses pembangunan bangsa."
Pernyataannya tersebut membuat kegemparan di negara multi-budaya dan multi-etnis Singapura, yang penduduk Melayu-Muslimnya merupakan 15 persen dari penduduk negara itu.
Yew mencabut pernyataannya Maret lalu menjelang pemilihan umum di negara pulau tersebut.(fq/aby)
